x

Iklan

Ricky Vinando

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Kasus Tergantungnya Mahasiswa UI: Bunuh Diri atau Dibunuh?

Salah satu kejanggalan bunuh diri dalam kasus ini adalah soal tali tambang

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Vinsensius Billy, Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia yang ditemukan tewas tergantung di kamar kosnya pada 31 Mei 2016, bahkan penyidik dari Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Depok telah mengambil kesimpulan bahwa Billy bunuh diri.

‘’Kesimpulan awal, mahasiswa bunuh diri dengan cara gantung diri,’’tutur Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Depok Komisaris Teguh Nugroho.

Namun bagi saya yang mengikuti kasus dugaan gantung diri Billy, adalah terkesan aneh dan janggal apabila Billy yang mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Ada beberapa faktor yang membuat saya yakin Billy bukan bunuh diri melainkan dibunuh dengan cara digantungkan di kamar kosnya:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pertama.  Saya ingin berpegang erat pada keterangan saksi. Saksi di sini adalah petugas kebersihan Unica, Maryati. Saksi ini menjadi saksi bahwa ia melihat jendela kamar Billy terbuka, tidak ditutup.

Padahal menurut saksi ini, jendela kamar Billy biasanya selalu ditutup. Nah, mengapa jendela ini bisa terbuka tepat di hari kematiannya? Ini adalah kejanggalan pertama dan inilah yang harus diselidiki oleh penyidik.

Kedua. Dari keterangan saksi Maryani, Jelas ada sesuatu yang mengganjal dan terkesan aneh. Billy yang dikenal sebagai anak pendiam , setiap hari  jendela kamarnya selalu ditutup, namun pada hari ditemukannya Billy sudah tergantung di kamar kosnya, justru  jendela yang biasanya ditutup , justru terbuka.

Pertanyaannya adalah siapa yang membuka jendela kamar Billy, Apakah Billy sendiri yang membuka jendela itu? Kalau Billy sendiri yang membuka jendela yang selalu ditutupnya itu, maka muncul pertanyaan, mengapa Billy harus membuka jendela itu?, sedangkan setiap harinya selalu ditutup. Penuh kejanggalan!

Atau apakah jendela yang biasanya ditutup Billy sengaja dibuka  seseorang sebagai satu-satunya jalan untuk menghilangkan jejak atau melarikan diri dari kamar Billy, mengingat ini bukan sembarang tali, tetapi tali tambang yang terlilit di leher Billy? Ini yang harus diselidiki, siapa dan mengapa jendela yang selalu ditutup tiba-tiba terbuka? dan ini menimbulkan tanda tanya besar, siapa dibalik terbukanya jendela itu?

Ketiga. Kejanggalan lainnya dari tergantungnya Billy di kamar kosnya adalah tali tambang yang terlilit di leher Billy. Bagi saya keberadaan tali tambang dalam kamar Billy yang notabene adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis adalah sesuatu yang janggal karena tali tambang jarang tak ada sangkut pautnya dengan kegiatannya di dunia perkuliahannya, terlebih lagi Billy mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Terlebih lagi secara umum tali tambang seringkali digunakan untuk mengikat hewan ternak, menjemur baju. Sedangkan dalam kegiatan di sekolah, biasanya tali tambang digunakan pada saat berkemah yakni saat memasang tenda, dan dalam dunia olahraga , tali tambang digunakan untuk olahraga cabang tarik tambang.

Jika ada yang menyebut mungkin tali itu akan dipakai Billy sebagai alat untuk menjemur baju yang akan dijemurnya di kamarnya setelah agak kering. Maka simple saja saya menjawabnya, tinggal dilihat dari ujung ke ujung di kamar Billy, apakah ada tali yang sudah terpasang untuk menjemur baju di dalam kamarnya? Atau ada atau tidak sisa tali tambang yang terpasang di kamar Billy?  Ini sederhana sekali untuk membongkar asal-usul tali tambang yang terlilit di leher Billy.

Keempat. Karena dalam kasus ini saya menilai keterangan petugas kebersihan Unica, Maryani adalah bisa dijadikan pegangan oleh penyidik untuk mengungkap Billy yang tewas dalam posisi tergantung di kamar kosnya ini. Apakah memang benar bunuh diri atau sengaja dibunuh (digantungkan)?

Dalam kasus ini, penyidik bisa menjadikan Maryani sebagai saksi kunci karena setiap hari ia selalu melihat jendela kamar Billy selalu ditutup ketika sedang membersihkan lorong di depan kamar mahasiswa angkatan 2012 itu.

Kelima. Lilitan tali tambang hingga tujuh kali yang melilit leher Billy juga mengundang tanda tanya besar. Sangat aneh dan di luar akal sehat kalau seseorang yang mau bunuh diri bisa berputar-putar hingga tujuh kali untuk mencapai tujuh lilitan.Ini agak sulit diterima oleh akal sehat.

Kalau pun Billy sendiri yang membuat tubuhnya bisa berputar hingga tujuh kali dan berujung pada terlilitnya lehernya hingga tujuh lilitan, maka logikanya Billy pasti memerlukan sesuatu untuk dijadikan tumpuan agar bisa membuat tubuhnya berkeliling di dalam jeratan tali tambang tersebut.

Yang menjadi pertanyaan besarnya adalah untuk memastikan apakah ini murni bunuh diri atau dibunuh dengan cara digantungkan, pertanyaannya adalah apakah penyidik sudah memeriksa secara teliti pada tali tambang itu untuk memastikan apakah ada sidik jari orang lain selain Billy? Ini penting dilakukan karena inilah salah satu cara untuk mengetahui darimana datangnya tali tambang tersebut. Keenam.

Penyidik baru mengambil kesimpulan Billy bunuh diri setelah mendegar keterangan bahwa Billy tidak kuat memikul beban perkuliahan dan nilainya anjlok. Keterangan yang didengar penyidik ini sangat berbeda 180 derajat dengan keterangan dari pihak Universitas Indonesia, khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Kepala Pusat Kegiatan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Pribadi Setianto membantah keterangan yang menyebut nilai Billy jeblok. Bahkan hingga semester VII, Mahasiswa S-1 angkatan 2012 itu mempunyai IPK di atas 3.

Dengan IPK selalu di atas angka 3 berarti Billy termasuk mahasiswa yang cerdas, cerdas lalu bunuh diri? Dimana logikanya ini?  tak masuk akal kalau penyidik berkesimpulan bunuh diri karena nilainya jeblok. Bahkan ia juga menantang penyidik untuk membuktikan bahwa Billy bunuh diri karena nilainya jeblok.

Nah dari keterangan pihak Fakultas Ekonomi dan Bisnis ini makin meyakinkan saya bahwa sebenarnya ada yang tidak beres dibalik tergantungnya Billy di kamar kosnya. Ketujuh. Perlu diketahui pula bahwa pada tanggal 30 Mei 2016, Billy datang ke kosnya bersama kedua orangtuanya yakni pukul 17:00 WIB.

‘’Dia (Billy) diantar masuk ke kamar, lalu orangtuannya pulang’’ kata Maryani. Lalu kemudian masih menurut Maryani , ia melihat Billy ke luar kamar untuk membeli makan. ‘’Tidak terlihat ada yang mencurigakan, raut wajah Billy tidak seperti orang yang sedang tertekan atau depresi.

Sekali lagi saya ingin sampaikan bahwa Maryani bisa dijadikan sebagai saksi kunci karena setiap hari melihat jendela kamar Billy selalu ditutup. Dan jendela tiba-tiba terbuka, inilah yang harus diselidiki, apakah yang menyebabkan  jendela itu mendadak terbuka di hari kematiannya? Penyidik yang harus menjawab ini.

Dan yang perlu diselidiki oleh penyidik Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Depok adalah , (Satu). apa yang terjadi pada Billy sejak Billy pulang dari membeli makanan sampai ia masuk ke dalam kamarnya? Ini yang harus diselidiki lebih dulu tanpa menyimpulkan bunuh diri’ atau  

(Dua). penyidik juga harus menyelidiki apa yang terjadi pada Billy, sejak Billy pulang membeli makanan, masuk ke dalam kamar hingga pagi sebelum matahari terbit (1 Juni 2016). Ini adalah rangkaian kasus untuk menyelidiki apa yang menyebabkan Billy tergantung di kamarnya dengan cara yang tak lazim, yakni dengan tujuh kali lilitan di lehernya.

Kedelapan. Kamarnya yang terkunci dari dalam dan harus didobrak dengan linggis. Penyidik tidak bisa langsung mengambil kesimpulan dari terkuncinya pintu kamar dari dalam bahwa Billy bunuh diri karena kalau seseorang memiliki niat jahat, ia pasti akan menggunakan beribu macam cara, termasuk mengunci dari dalam maupun dari luar.

‘’Saya lihat dari jendela yang terbuka, Billy sudah tergantung dan kamarnya berantakan'', kata Maryani, petugas kebersihan yang biasa membersihkan depan lorong kamar Billy, sehingga penyidik tidak bisa menyimpukan bunuh diri.

Saya mengatakan begini karena kesaksian Maryati yang melihat dari jendela kamar Billy yang terbuka dan berantakan. Kamar Billy yang berantakan ini harus diselidiki, apakah ini memang Billy yang sengaja mengacak-acak kamarnya, atau ada orang lain yang masuk ke dalam kamar Billy (rentang sejak Billy pulang dari membeli makan hingga pagi sebelum matahari terbit 1 Juni 2016), yang mengacak-acak kamar Billy yang tak lain tujuannya adalah membuat penyidik bingung sehingga seolah-olah meyakinkan penyidik bahwa murni bunuh diri karena depresi akibat nilainya yang anjlok.

Nah, selain itu dari keterangan temannya yang mengatakan bahwa Billy depresi karena nilainya jeblok dan ada juga teman lainnya  yang dimintai keterangan oleh penyidik mengatakan pintar, ini harus didalami lagi.

Karena jika mengacu pada Kepala Pusat Kegiatan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Pribadi Setianto, Maka pernyataan teman Billy yang menyebutnya pintar dan tak terlihat depresi selaras dengan pihak Pusat Kegiatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang menyebut bahwa nilai Billy masih di atas 3 dan tidak jeblok. 

Maka kesimpulannya yang harus didalami oleh penyidik adalah temannya yang mengatakan bahwa Billy depresi karena nilainya anjlok sedangkan pernyataan ini berbanding terbalik dengan Kepala Pusat Kegiatan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Pribadi Setianto yang menyebut nilainya di atas angka 3 juga pernyataan teman lainnya Billy, bahwa Billy tak depresi dan dikenal pintar.

 

 

 

Ikuti tulisan menarik Ricky Vinando lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler