x

Iklan

Syafaruddin

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Jembatan Tanabang Terancam Roboh, 3 Rumah Kuang Anyar Hanyut

Banjir tahunan akibat meluapnya sungai Ogan yang berlangsung antara bulan November hingga Februari, sudah dipastikan terjadi. Puluhan rumah sudah hanyut.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

KETERANGAN FOTO : Jembatan Transmigrasi terancam roboh (kanan) dan puluhan rumah di Desa Kuang Anyar dipinggiran sungai Ogan menunggu hanyut diterjang air

PALEMBANG – Apabila tebing bagian hulu Jembatan Transmigrasi yang melintasi sungai Ogan, menghubungkan Kelurahan Muarakuang – Desa Tanabang Ilir, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, tidak segera dibangun penahan, maka sudah dapat dipastikan apabila air sungai itu meluap, jembatan yang baru diresmikan pemakaiannya pertengahan tahun 2015 lalu terancam roboh.

Sementara di Desa Kuang Anyar sekitar 7 Km dari jembatan itu, sebanyak rumah pada musim banjir bulan November 2915 lalu hanyut terbawa arus, karena tanahnya lonsong diterjang derasnya air sungai Ogan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pjs Kepala Desa Tanabang Ulu, Marakerama, Sabtu, 16 Juli 2016 mengatakan, biasanya banjir akibat meluapnya sungai  Ogan kiriman dari hulu, bisanya terjadi pada bulan November hingga Februari. Pada musim banjir November 2015 lalu, tebing bagian hulu jembatan sudah terkikis diterjang arus air.

Singga kondisi panggal jembatan Transmigrasi di Desa Tanabang Ilir cukup menghawatirkan kami. Sebab kalau bulan November mendatang hingga Februari 2017 air sungai Ogan meluap, maka perkiraan kami jembatan itu akan roboh diterjang derasnya arus air.

Kalau itu terjadi, maka Desa Tanabang Ilir, Tanabang Ulu dan Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) 1, UPT 2 sertaUPT 3 akan terisolir, kata Pjs Kepala Desa Tanabang Ulu ini.

Sementara di Desa Kuang Anyar, sekitar 7 km dibagian hulu jembatan, sudah puluhan rumah hanyut terbawa arus, setelah tanabang yang dijadikan rumah tersebut diterjang derasnya air sungai Ogan.

Kepala Desa Kuang Anyar, tidak berhasil dihubungi, sehubungan banyaknya rumah penduduknya yang hanyut terbawa air. Namun salah seorang penduduknya, Indra Wijaya (42) mengatakan, pada kejadian banjir bulan November 2015 lalu, 3 rumah hanyut, 6 rumah kehilangan dapur, karena ikut tergerus diterjang derasnya arus sungai Ogan.

Menurut Indra, kalau tebing dipinggir sungai Ogan itu tidak dibangun penahan, misalnya di dam, maka pada banjir yang akan datang, sekitar 30 hingga 40 rumah yang terletak dipingir sungai itu sudah dapat dipastikan akan ikut hanyut terbawa arus air.

Kepala Desa kami, Ansori, katanya, sudah mengirim surat kepada Bupati Ogan Ilir di Indralaya, meminta bantuan untuk menanggulangi ancaman lonsor, guna menyelamatkan rumah penduduk yang berada dipingiran sungai itu.

Namun surat Kepala Desa yang diketahui Camat Muarakuang, Holikin Nur, S.Sos ditembuskan kepada DPRD, Kepala Dinas PU, Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Ogan Ilir, tertanggal 28 November 2015.

Namun surat Kepala Desa kami, sepertinya tidak ditanggapi oleh Pemerintah atasan. Sebab sejak kejadian lonsor bulan November 2015 hingga bulan Juli 2016 ini, belum kelihatan adanya upaya untuk memasang berojong atau dam penahan tebing di Desa kami.

Kalau nanti terjadi banjir, sudah dapat dipastikan puluhan rumah yang berada dipinggir sungai Ogan itu akan hanyut, kat Indra.

SYAFARUDDIN

Ikuti tulisan menarik Syafaruddin lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler