x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Raihlah Kemajuan Setiap Hari

Manfaatkan kemajuan kecil untuk memantik kesenangan, keterlibatan, dan kreativitas dalam bekerja.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Perasaan senang, terlibat, serta kreatif dalam bekerja selalu menjadi impian banyak orang, apapun jabatan dan jenjangnya. Kebanyakan orang tidak menyukai bekerja dalam keadaan tertekan, walaupun sebagian di antaranya mengaku akan semakin kreatif manakala waktu tenggat (deadline) sudah di depan mata.

Soalnya ialah bagaimana membangkitkan perasaan senang, terlibat, maupun kreatif? Untuk menjawab pertanyaan ini, Teresa Amabile—guru besar di Harvard Business School—dan Steve Kramer—periset independen—melakukan penelitian beberapa tahun. Mereka berusaha menemukan alasan-alasan yang membuat orang bahagia, termotivasi, kreatif, dan produktif dalam bekerja.

Hal terpenting yang mendorong semua itu, kesimpulan Amabile dan Kramer, ialah kemajuan (progress). Kemajuan dalam pekerjaan membuat orang merasa senang, termotivasi, semakin kreatif dan produktif. Menurut mereka, ada dua kekuatan yang memungkinkan terjadinya kemajuan. Pertama, katalis, yaitu peristiwa yang secara langsung memfasilitasi keberhasilan pekerjaan, seperti tujuan yang jelas dan otonomi yang memadai. Para manajer harus mengatasi hal-hal yang membuat kemajuan sukar diraih, seperti sasaran yang tidak jelas ataupun sumberdaya yang tidak memadai.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kedua, apa yang disebut sebagai ‘pemberi nutrisi’, yaitu peristiwa interpersonal yang mengangkat harkat karyawan, seperti rasa hormat dan kolegialitas sesama rekan kerja. Ini terkait dengan lingkungan kerja yang menyenangkan. Lingkungan kerja yang diwarnai ‘politik kantor’, kecenderungan intimidatif senior, atau permusuhan menjadi rintangan serius bagi diraihnya kemajuan.

Langkah berikutnya ialah bagaimana agar katalis dan ‘pemberi nutrisi’ dapat bekerja bersama-sama dalam menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan agar karyawan dapat meraih kemajuan. Amabile dan Kramer menyebutkan tiga prinsip kemajuan yang patut diterapkan perusahaan.

Prinsip pertama, jagalah agar kemajuan harian menjadi agenda mental Anda. Untuk meraih kemajuan harian, perlu diciptakan apa yang disebut ‘iklim perhatian’. Maksudnya, setiap hari setiap orang fokus pada pekerjaannya dan perusahaan berusaha keras memfasilitasi kemajuan pekerjaan ini. Para manajer mengajukan tantangan konstruktif kepada anggota tim mengenai apa yang sanggup dan telah mereka kerjakan pada hari itu. Tiada hari tanpa kemajuan—betapapun kecil kemajuan itu.

Prinsip kedua, temukan kemenangan-kemenangan kecil, bahkan di dalam kemunduran sekalipun. Amabile mencontohkan, pengembangan produk yang menjadi tanggung jawab tim merupakan pekerjaan yang cukup kompleks. Ada kalanya tim tidak meraih kemajuan, bahkan yang diperoleh mungkin malah kemunduran—oleh karena ada kekeliruan tertentu. Dalam situasi seperti ini, para manajer justru berperan menciptakan apa yang disebut ‘keselamatan psikologis’, di mana orang tidak takut bakal dihukum bila mereka mengakui kesalahan atau menemui kegagalan dalam mencoba ide baru. Betapapun, kesalahan adalah bentuk lain dari pelajaran yang tak kalah bermanfaat.

Prinsip ketiga, tandailah kemajuan yang dicapai. Misalnya saja, dalam rapat mingguan tim mencatat kemajuan yang sudah dicapai; seberapa jauh lagi jaraknya dari target. Seumpama pebalap yang tahu ia sudah menyelesaikan 18 putaran dan tinggal 2 putaran lagi, ia akan semakin terpacu untuk segera mencapai garif finish. Tim menganalisis dan menarik pelajaran dari kemunduran yang dijumpai serta melakukan koreksi, sehingga anggota tim termotivasi untuk terus bergerak maju menuju sasaran. Dengan merasakan kemajuan dari hari ke hari, anggota tim termotivasi untuk terlibat aktif dalam pekerjaan mereka.

Tiga prinsip kemajuan ini sangat bermanfaat untuk memompa semangat karyawan dalam mencapai sasaran. Mereka akan merasa senang, merasa terlibat, dan berusaha memberi kontribusi terbaik bagi organisasi. (sumber foto ilustrasi: projecttimes.com) ***

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler