x

Iklan

TD Tempino

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Menteri 20 Hari

Para pakar hukum kompak sementara di pihak lain para pakar atau yang sering diminta pendapat oleh televisi mengatakan malah tidak masalah.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Menteri 20 Hari

Boleh jadi Arcandra Tahar menjadi satu satunya Menteri Kabinet dengan masa jabatan terpendek sepanjang sejarah pemerintahan Indonesia. Hanya 20 hari setelah dilantik dan disumpah Menteri ESDM di Kabinet Kerja Jokowi Jilid 2 Beliau di berhentikan dengan hormat.  Biasanya seorang menteri itu tidak menjabat lagi berhubung kena reshuffle atau karena masalah berkaitan dengan kesehatan/wafat.

Sebelumnya timbul polemik di masyarakat antara mempertahankan atau mencopot Arcandra ketika terbetik berita bahwa Beliau memiliki 2 Kewarganegaraan.  Tampak sekali para pakar hukum dengan tegas mengungkapkan bahwa sesuai dengan Undang Undang tidak diperbolehkan seseorang menjadi abdi negara apabila dia memiliki dwi pasport atau 2 pasport / kartu penduduk yang syah,

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para pakar hukum kompak sementara di pihak lain para pakar atau yang sering diminta pendapat oleh televisi mengatakan malah tidak masalah berhubung Arcandra memiliki kompetensi yang luar biasa di bidang tugas peminyakan dan dibutuhkan oleh pemerintah Jokowi.  Pembelaan yang bernuansa justifikasi ini muncul darim orang orang dekat Presiden seolah membela dengan pendekatan pemikiran sosial budaya.

Padahal masalah hukum tertera dengan jelas dalam Undang Undang.  Pelanggaran undang undang bisa berakibat tidak baik bagi pemangku kekuasaan.  DPR akan memanggil dan mempermasalahan persoalan kewargaan negaraan ini sampai tuntas.  Berdasarkan pertimbangan inilah Jokowi memberhentikan Menteri ESDM agar permasalahan ini tidak sampai atau berujung kepada pemakzulan.

Beda pendapat  sempat membingungkan pihak istana sampai sampai Jokowi memanggil beberapa pakar untuk memberikan pertimbangan hukum.  Syukurlah akhirnya hukum ditegakkan diatas segalanya dengan catatan peristiwa ini mencerminkan buruknya proses pengambilan keputusan ketika proses rekruitment menteri di reshuffle jilid 2.

Kecolongan

Istilah kecolongan muncul di media sosial.  Istana kebakaran jenggot kenapa sampai terjadi seorang diangkat menjadi pejabat negara tanpa melalui penelitian yang komprehensif.  Bisa  jadi Jokowi tidak paham soal 2 kewarganegaraan Arcandra, seharusnya para pembantu presiden di Istana memberi informasi tentang status lengkap seorang calon menteri. Nasi telah menjadi bubur.

Diluar semua permasalahan itu memang tak dapat di pungkiri Arcandra adalah sosok jenius di bidang perminyakan. Dia merupakan ahli kilang lepas pantai atau offshore yang menjabat sebagai Presiden Direktur Petroneering di Houston. Jabatan tersebut didudukinya sejak Oktober 2013.

Arcandra merupakan jebolan teknik mesin Institut Teknologi Bandung (ITB). Ia melanjutkan studi S2 dan S3 di A&M University Texas Amerika jurusan Ocean Enginering.  Ayah dua anak ini memiliki pengalaman lebih dari 14 tahun di bidang hidrodinamika dan rekayasa lepas pantai.

Arcandra juga telah bekerja di berbagai perusahaan migas baik sebagai pengembang maupun produksi seperti Spar, TLP, Compliant Tower, Buoyant  Tower dan Multi Colum Floater selama 13 tahun terakhir. Arcandra memiliki tiga hak paten pada bidang pengembangan migas lepas pantai. Keahliannya di bidang energi membuat Presiden Jokowi terpukau.

Sayang,...

Kejeniusan Arcandra itulah yang memungkinkan Amerika Serikat menawarkan menjadi Warga Negara. 20 Tahun di negeri orang dan memenuhi persyaratan di angkat sebagai warga negara apalagi mempunyai 3 hak patent sudah pasti sosok seperti ini menjadi rebutan negara manapun.  Indonesia kecolongan sejak awal dan bermuara ketika Istana gegabah tidak mengurus terlebih dulu kepastian status kewarganegaraan Arcandra menjadi WNI, Sayang sekali,...

Point yang ingin saya sampaikan disini adalah bahwa   kompentensi Archandra tetap bisa dimanfaatkan oleh Kabinet walaupun tidak menjabat sebagai Menteri ESDM.  Arcandra Tahar bisa di angkat menjadi konsultan ahli karena posisi ini tidak harus seorang warga negara Indonesia.  Hanya saja keahlian Arcandra  apakah akan di ikuti oleh Pak Menteri ESDM baru itu menjadi persoalan.

Arcandra dilahirkan di Tanah Minang.  Menurut hemat saya dia lebih mencintai Indonesia ketimbang Amerika Serikat. Kecil dan dan dibesarkan diranah minang yang penuh dengan adat istiadat kekerabatan maka saya yakin Arcandra akan kembali ke pangkuan bundo kanduang.  Nasionalisme mengalir di darah putra terbaik Minangkabau tidak ada yang perlu diragukan lagi.

Salamsalaman

TD

 

 

Ikuti tulisan menarik TD Tempino lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler