x

Iklan

Ardan Lutfi

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

71 Tahun Merdeka, Indonesia Harus Menentukan Jati Diri

Kemiskinan masih menjajah rakyat kecil yang disebabkan kebijakan-kebijakan yang hanya menguntungkan segelintir orang.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Benarkah kita sudah merdeka? Pertanyaan itu selalu muncul ketika bangsa ini merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan pada 17 Agustus. 71 tahun silam Bung Karno dan Bung Hatta membacakan teks proklamasi yang disaksikan puluhan ribu rakyat yang sudah menunggu momen tersebut setelah 3,5 abad dijajah. Setelah kemerdekaan, rakyat Indonesia belum bisa tidur nyenyak karena harus mempertahankan kemerdekaan dari gempuran tentara sekutu hingga tahun 1949.

Lalu apakah saat ini rakyat sudah bisa tidur nyenyak? Mungkin banyak yang menjawab belum karena Indonesia masih belum bisa merdeka secara ekonomi. Kemiskinan masih menjajah rakyat kecil yang disebabkan kebijakan-kebijakan yang hanya menguntungkan segelintir orang.

Semangat proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah semangat untuk mengembalikan kekayaan bumi pertiwi kepada rakyat. Tujuan bangsa ini merdeka adalah agar kita bebas dari penjajah yang membuat rakyat miskin dan bodoh. Tapi sayangnya, meski sudah merdeka segelintir orang lupa akan spirit kemerdekaan dan mulai kehilangan jati diri sebagai anak bangsa dengan cenderung mempraktikan paham kapitalisme. Hal itu diungkapkan Ketua Umum Kartini DPP Perindo Liliana Tanoesoedibjo dalam orasinya di Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia menilai selama para pembuat kebijakan bersikap kapitalis, maka negara ini selamanya tidak akan maju.

"Sebagai bangsa Timur, marilah kita menentukan  jati diri kita sendiri yang sesuai dengan keadaan bangsa kita. Sasaran kita hari ini adalah bagaimana bisa menciptakan Indonesia yang berkemajuan secepat-cepatnya, Kemerdekaan hanya merupakan batu lompatan bagi Indonesia untuk mencapai kemakmuran bagi rakyatnya,” katanya.

Dia pun meminta kepada kaum perepmpuan untuk bangkit dan berperan aktif dalam membangun bangsa ini. Liliana pun berjanji akan memfasilitasi perjuangan perempuan Indonesia dalam memperoleh hak sesuai konstitusi.

Selain memberikan sambutan, di HUT Kemerdekaan RI ke-71, Liliana juga menggelar donor darah. kepedulian masyarakat untuk mendonorkan darahnya sangat penting untuk terus digalakkan. Apalagi, sambung dia, ketersediaan darah dibutuhkan untuk  membantu saudara yang membutuhkan. Selain menggelar donor darah, partai yang dipimpin Hary Tanoesoedibjo (HT) itu pun juga menggelar 12 perlombaan antara lain, catur,  lomba melukis HT, joget Perindo, balap karung, baca puisi, menggiring bola dengan terong, membaca surat cinta untuk HT, makan kerupuk, tarik tambang, kelereng, orasi dan menyanyi Mars Perindo.

 

Ikuti tulisan menarik Ardan Lutfi lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler