Layaknya peribahasa “Belajar di waktu muda bagaikan mengukir di atas batu. Belajar di waktu tua bagai menulis di atas air.” cenderung kalimat kiasan tersebut menunjukkan bahwa adanya batas dalam belajar sehingga mengakibatkan orang yang lebih muda diharuskan untuk menuntut ilmu yang lebih tinggi. Belajar sendiri dapat dikategorikan bermacam macam namun dalam artikel kali ini pentingnya belajar bagi kalangan Pekerja Rumah Tangga, sedikit asing bagi kita karena para PRT (Pekerja Rumah Tangga) selalu disibukkan dengan pekerjaan rumah tangga, sehingga tidak terbesit dalam pikiran mereka untuk menuntut ilmu.
Dengan demikian kebanyakan PRT hanya untuk mencari nafkah tanpa memikirkan kredibilitas dalam melakukan perkerjaan Padahal pendidikan informal melalui Sekolah bagi PRT sangatlah penting untuk memahami hak-hak sebagai PRT, mengingat beberapa kasus yang seringkali terjadi pada PRT yakni tindakan kekerasan, upah tidak sesuai, serta jam kerja yang dimana tidak memperdulikan hak yang harusnya didapat oleh PRT.
Namun dengan melihat banyak contoh kasus yang sering terlintas di televisi maupun di media cetak menimbulkan keinginan PRT (Pekerja Rumah Tangga) di Kelurahan Balaiarjosari Kec. Blimbing Kota Malang ingin mengikuti sekolah PRT. Menariknya lagi banyak PRT yang antusias ingin meningkatkan kualitas kerja nya dengan mengikuti sekolah PRT yang diselenggarakan oleh LPKP JATIM (Lembaga Kemasyarakatan dan Pembangunan).
Salah satunya ibu Ningsih (56). Baginya, pentingnya belajar tidaklah melihat dari umur dan status pekerjaan meski hanya seorang PRT belajar itu penting karena mampu meningkatkan pengetahuan serta kualitas kerja sehingga peribahasa di atas tidak menghalangi saya dan teman teman untuk belajar meningkatkan kualitas kerja. Dari sini bisa kita lihat bahwasannya perlindungan bahkan pendidikan informal juga sangat penting diberikan pada Pekerja Rumah Tangga Domestik (FNY)
Ikuti tulisan menarik abdul syukur lainnya di sini.