x

Iklan

Tiana Rachmadita

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

[Gaya Hidup Sehat, Untuk Jantung Sehat] DON'T RUN JUST WALK!

Berdasarkan laporan rumah sakit melalui SIRS tahun 2010, hipertensi menempati peringkat pertama penyebab rawat inap. Lalu apa yang bisa kita lakukan?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Akhirnya kita sampai pada waktunya tahu bahwa operasi hitung diatas tidak benar-benar membantu kita. ‘Bagaimana caranya bertahan hidup bulan ini?’ nyatanya masih jadi soal yang lebih sulit walau dengan modal hitung-hitungan yang sudah disiapkan untuk kita semenjak SD. Kita hidup di  planet yang dengan angka kejadian stress mencapai 17,4 juta orang diseluruh dunia, itu tentulah angka besar yang tidak bisa dihiraukan.

Budaya kita sayangnya sudah mengajarkan kita untuk berakit-rakit dahulu berenang ketepian. Kebanyakan dari kita merasa harus melakukannya. Bekerja siang dan malam, berhitung sampai berhutang untuk besoknya bekerja lagi sampai malam.  Semua diharapkan untuk hari tua yang sejahtera. Namun kita mulai lupa bahwa dibudaya kita hidup damai tanpa masalah hanya dapat ditemukan dikuburan. Kita sedang tidak berakit-rakit. Kita sedang berenang dari tengah-tengah laut sampai ketepi. Menguras semua tenaga dan tak mempedulikan apapun.  Kita harap ada masa tua saat kita minum teh dipagi hari, duduk di halaman melihat cucu, memancing bersama keluarga. Namun semua tidak ada artinya ketika kita tidak sehat lagi dihari tua karena kecerobohan dimasa muda.

Masa tua adalah masa yang tak usai dari masalah, tamanya kesehatan. Berdasarkan susenas 2012 separuh lebih lansia (52,12%) mengalami keluhan kesehatan sebulan terakhir. Walau di Indonesia angka harapan hidup terus mengalami peningkatan yaitu dari 69,4 tahun pada tahun2004 menjadi 70,9 tahun pada 2010, namun pravelensi penyakit pada lansia tetap tinggi. Menurut Riskesdes 2013 penyakit terbanyak pada lansia adalah penyakit tidak menular antara lain hipertensi, steoarthritis, masalah gigi dan mulut, penyakit paru obstruktif kronik dan diabetes militus.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Banyak orang yang sering tidak memperdulikan masalah kesehatan yang mereka alami, padahal faktor pencetus penyakit masa tua sudah dimulai dari sekarang. Penyanganan penyakit pada lansia tidaklah mudah lagi karena penyakit pada lansia umumnya merupakan penyakit degenerative, kronis dan multi diagnosis yang membutuhkan waktu lama dan biaya tinggi.

Satu dari sekian penyakit yang menghantui adalah hipertensi. Berdasarkan laporan rumah sakit melalui sistem informasi rumah sakit (SIRS) tahun 2010, 10 peringkat tertinggi penyakit penyebab rawat jalan dari seluruh penyakit rawat jalan pada kelompok usia 55-56 tahun, 65+ tahun dan 75+ tahun adalah hipertensi.

Sayangnyaa banyak orang menganggap remeh penyakit hipertensi karena tidak menimbulkan masalah yang cukup serius dan mengganggu kegiatan. Padahal, tekanan darah yang tidak terkontrol dapat membahayakan bagi berbagai organ tubuh, terutama yang terkait dengan pembuluh darah.

Tekanan darah tinggi atau hipertensi termasuk silent killer, karena secara diam-diam penyakit ini dapat membahaykan penderitanya, bahkan dapat menimbulkan kematian. Tanpa gejala dankeluhan yang serius, gangguan tekanan darah tinggi ini rentan berkembang dan memicu berbagai penyakit yang cukup serius, seperti penyakit jantung, gagal ginjal, dan stroke. 

Whether it’s the one that got away. The friends you think you need to have or the popularity youre still trying to build. The love youre waiting for is just a projection of the love you re not already giving your self.

Bukankah mencerahkan? Namun apakah satu dari kita memikirkan kesehatan kita saat membacanya? Seandainya saya tidak punya hipertensi supaya bisa makan yang enak-enak.  Seandainya saya tidak punya hipertensi supaya tidak perlu minum obat setiap hari. pernahkah disela-sela kerja yang menumpuk dan jauhnya perjalanan kita berfikir untuk makan yang baik dan tidur yang cukup? Saya melihat begitu banyak penderita hipertensi, termaksud betapa sulitnya menghiraukan stressor dan mengubah pola makan. Tapi satu hal yang saya lihat begitu bermanfaat dalam menurunkan hipertensi pada seorang pasien yang saya kenal yakni jalan cepat.

Brisk walk is healthier than run!

Jalan cepatpada pasien hipertensi dapat menurunkan tekanan darah 6 sampai 8 mmhg. Latihan jalan cepaat akan membantu efisiensi penggunaan oksigen, sehingga jantung tidak bekerja terlalu keras untuk memompa darah.

Ada banyak manfaat dari jalan cepat antara lain:

1. Menjaga Kebugaran

2. Menjaga Kebugaran Jiwa.

3. Mengurangi stress fisik dan mental.

4. Menjadi Sarana Sosialisasi dan Pengenalan Lingkungan

5. Mencegah penuaan

6. Menurunkan berat badan.

7. Minimalisir Risiko Penyakit jantung.

8. Minimalisir penyakit Diabetes.

9. Mengurangi Risiko dan Efek Kanker.

11. Menjalankan Fungsi Refleksi atau Acupressure.

12. Detoksifikasi.

13. Mencegah Osteoporosis.

14. Memperkuat Otot kaki, paha, lutut dan ankle

Jalan cepat memang memiliki banyak manfaat namun bagaimana prosesnya? Jalan kaki dapat menyebabkan penekanan pada titik dikaki dapat membuat aliran darah, syaraf, sirkulasi pasokan nutrisi dan oksigen akan lancar. Bahkan jalan cepat disebut lebih bermanfaat dari berlari, Dilansir dari Buzzle, Sabtu (19/6/2010), intensitas jalan cepat yang lebih rendah dari jogging, menjadikan jalan cepat sebagai olahraga yang lebih cocok untuk segala usia, terutama orang usia lanjut. Intensitas jogging yang lebih cepat juga masih tidak menjadi pilihan bagi orang gemuk dan memiliki kondisi medis seperti sakit punggung atau penyakit lainnya.

Berikut tips untuk jalan cepat untuk anda:

Pertama-tama jalan dengan pelan kemudian tingkatkan kecepatan berangsur-angsur. Lakukan pemanasan dan pendinginan sebelum dan sesudah dengan berjalan pelan dan lembut untuk meringankan anda. Bawa dan minum air ketika anda berjalan untuk hidrasi anda. Ambil langkah ringan, pastikan tumit anda menyentuh tanah sebelum jari. Sesuaikan kapasitas jalan cepat dengan umur dan kemampuan anda.

  • Waktu yang tepat

Anda memerlukan udara yang segar dan bersih, hindari jam sibuk dan macet.

Konsumsi energi sebenarnya sama saja kapanpun seseorang jalan, jadi pilih waktu yang sempat bagi anda.

Pergi dengan perut ringan, jangan makan sejam sebelum berjalan namun sekedar buah dan jus tidak apa.

  • Kecepatan yang tepat

Jalan cepat artinya anda dalam kecepatan yang masih bisa bicara sambil berjalan namun tidak dengan bernyanyi. Anda mungkin akan sedikit terengah-engah.

  • Pakaian yang tepat

Pakai pakaian yang ringan dan tipis. Berpakaian terlalu hangat dapat meningkatkan keringat dan temperature tubuh yang dapat menyebabkan iritasi kulit. Anda bisa memakai kacamata hitam, topi, atau sunscreen untuk menghindari terbakar sianr matahari

  • alas kaki yang tepat

Alas kaki atau berjalan yang salah dapat menyebabkan luka, melepuh, dan cedera. Pastikan anda memakai alas kaki yang pas dan memiliki tumit dan lengkungan yang cocok dengan kaki anda

 What doesnt challenge you doesnt change you!

Mungkin sudah saatnya kita ambil langkah untuk berubah. Terkadang mengambil waktu yang lama untuk memulainya, tapi kita harus ingat menjaga kesehatan sejak dini adalah investasi yang berharga, sehingga pada saatnya nanti setiap individu mampu menjadi lansia yang sehat yakni, aktif dan produktif.

 

Ikuti tulisan menarik Tiana Rachmadita lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler