x

Iklan

Ikhwanul Farissa Icha

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Cerita Saya Tentang Gaya Hidup Sehat, Untuk Jantung Sehat

Bila dulu penyakit jantung identik dengan mereka yang berusia lanjut, kini tak jarang serangan jantung dialami oleh mereka yang masih usia produktif/muda

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Saat kuliah, saya punya teman yang juga meninggal karena serangan jantung, padahal ia masih muda dan tetangga saya juga mengalami serangan jantung di usia senja-nya, dan kini sedang menjalani rawat jalan di rumahnya. Timbul pertanyaan di hati, “kok bisa semudah itu serangan jantung bisa menimbulkan kematian?” Dari situlah saya-pun ingin tahu lebih banyak tentang penyakit jantung.

Saya pun berusaha mencari informasi dengan menanyakan langsung ke pakarnya. Kebetulan di bulan Agustus waktu itu, saya berada di Banda Aceh. Saya pun menyempatkan diri untuk mampir di sebuah rumah sakit yang cukup dekat dengan tempat tinggal yakni di kawasan Lampenerut Jl. Soekarno Hatta, yakni RSUD Meuraxa Banda Aceh. Saya-pun diizinkan menemui salah seorang dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dr. Nurkhalisa, Sp. JP-FIHA namanya. Perbincangan-pun dimulai.

“Sebenarnya apa sih dok yang memicu terjadinya penyakit jantung?” Tanya saya.

“Selama lima tahun saya berpraktik, kebanyakan pasien yang mengalami serangan jantung, diakibatkan oleh gaya hidup yang tidak sehat. Bahkan banyak di antaranya yang usia masih muda. Dan setiap tahun pasien penyakit jantung terus meningkat secara signifikan,” ujar dr Nurkhalisa, Sp. JP-FIHA.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Gaya hidup tidak sehat seperti apa dok yang menjadi pemicu serangan jantung?”

“Pola makan yang tidak sehat, dalam arti banyak mengandung zat-zat adiktif namun miskin nilai gizi. Terus, jarang berolahraga namun amat sering merokok. Selain itu juga ada riwayat atau memiliki penyakit diabetes, kolesterol tinggi, berat badan berlebih, stres, hingga tekanan darah tinggi atau hipertensi,” ungkap Nurkhalisa.

“Kok bisa sih dok, gaya hidup tak sehat dapat memicu serangan jantung?”

“Gaya hidup yang tidak sehat mengakibatkan penumpukan plak di pembuluh darah yang disebut Aterosklerosis, sehingga membuat aliran darah menjadi kurang lancar. Sebenarnya adanya plak tidak akan menimbulkan gejala, jika antara suplai darah dan kebutuhan otot sama. Akan menjadi masalah ketika suplai dan kebutuhan tidak seimbang, misalnya akibat melakukan aktivitas fisik yang tinggi seperti berolahraga ataupun berhubungan seks. Plak ini tipis dan cenderung rapuh, sehingga mudah pecah. Jika pecah dan menggumpal bersama darah, maka akan timbul penyumbatan alias terjadi serangan jantung.” Jelas Nurkhalisa.

“Selain gaya hidup tidak sehat, apakah ada faktor lain?”

“Faktor heriditas atau keturunan juga harus diwaspadai. Yaitu apabila ada riwayat anggota keluarga yang pernah mengalami serangan jantung terutama di usia muda yakni untuk pria di bawah 50 tahun dan wanita di bawah 60 tahun.”

"Bagaimana serangan jantung dapat menyerang dok?”

“Serangan jantung biasanya ditandai dengan timbulnya rasa nyeri pada dada, seperti tertekan selama lebih dari 10 menit disertai keringat dingin, rasa panas seperti terbakar yang menjalar ke lengan kiri atau paha, dan rasa mual ingin muntah. Namun uniknya pada wanita justru tidak selalu diawali dengan gejala seperti itu, “ujarnya. Rasa nyeri dada akut, menjadi sinyal pasti serangan jantung pada para pria. Wanita justru merasakan kelelahan, nafas pendek, mual, rasa sakit atau kebas di rahang, lengan maupun punggung. Itu semua adalah sinyal telah terjadi pemblokiran pada arteri yang menyebabkan pemutusan asupan nutrisi dan oksigen dari jantung alias serangan jantung,"tambahnya.

“Ngomong-ngomong soal wanita dan pria, lebih banyak mana mengalami serangan jantung yang berujung pada kematian dok?”

“Wanita.” Jawab sang dokter.

“Memprihatinkan sekali dok ya. Kenapa bisa begitu?” Tanyaku kembali.

“Menurut pengalaman saya, para wanita muda yakni usia 25 sampai 44 tahun yang mengalami gejala serangan jantung, rata-rata tidak menyadari jika mereka sedang terkena serangan jantung. Mereka kerap berfikir kalau yang dialami adalah flu, stress atau saraf kejepit. Mereka lebih peduli pada hal lain dibanding mengurus dirinya. Sehingga tidak segera mencari pertolongan medis ataupun perawatan ke rumah sakit. Jadi tak heran bila lebih banyak wanita yang meninggal akibat serangan jantung ketika sudah di rumah sakit dibanding pria dengan usia yang sama.

“Jadi penyakit jantung menjadi penyebab kematian terbesar dari wanita usia 25 sampai 44 tahun, begitu dok?”

“Iya,” jawab Nurkhalisa. Dari sebab itu pula Nurkhalisa menyarankan agar wanita usia 35 ke atas sebaiknya melakukan check up kolesterol berkala. “Jika masih di bawah 30, bolehlah hanya dengan melakukan gaya hidup sehat saja. Serangan jantung dapat terjadi bila kadar kolesterol total di atas 200,” jelasnya.

“Bagaimana serangan jantung mengancam penderitanya dok?”

“Mereka yang mengalami serangan jantung berpacu dengan waktu. Jadi ketika pembuluh arteri tersumbat, maka otot-otot jantung mulai mati setelah 30 hingga 60 menit, yang diistilahkan sebagai golden hour dari serangan jantung. Setiap menit yang tertunda setelah golden hour, akan mengakibatkan makin banyaknya otot jantung yang rusak. Sehingga mengalami yang namanya gagal jantung.” Ungkap Nurkhalisa.

Banyak hal yang dapat saya petik dari perbincangan saya dengan dr Nurkhalisa, menjadikan kita semakin menyadari akan pentingnya menjaga jantung tetap sehat. Apalagi penyakit jantung kini menghantui kita-kita yang berusia muda, biang keroknya apa lagi kalau bukan gaya hidup yang tidak sehat. Terapkan hidup sehat, kenali resiko pemicu-nya, dan segera mencari pertolongan medis begitu merasakan gejala-gejala-nya. Menunda berarti kita akan kehilangan golden hour. Selain itu juga lakukan tes kolesterol terutama pada wanita.

***

Artikel ini juga dapat dilihat di blog saya lengkap dengan foto dokter-nya dan rumah sakit yang saya kunjungi di:

Cerita Saya Tentang Gaya Hidup Sehat, Untuk Jantung Sehat Dengan Dokter Spesialis Jantung

***

Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog “Gaya Hidup Sehat, Untuk Jantung Sehat” yang diselenggarakan oleh Yayasan Jantung Indonesia dalam rangka HUT ke 35 tahun.

 

Ikuti tulisan menarik Ikhwanul Farissa Icha lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB