Jantung merupakan organ tubuh manusia yang penting untuk dijaga. Karena jantung adalah organ tubuh yang tidak pernah istirahat selama manusia itu hidup. Setiap detiknya berdetak tanpa mengenal lelah dan waktu. Namun, sebagai menausia haruslah mengenali dirinya karena menjaga kesehatan itu sangat tidak mudah bila tidak terkontrol. Salah satu hal yang merupakan termahal di dunia yaitu nikmat kesehatan. Bilamana suatu kendaraan yang tak diperhatikan perawatannya pasti akan cepat atau lambat akan mengalami gangguan pada mesinnya. Begitupula manusia apabila tak memperhatikan dirinya maka cepat atau lambat akan merasakan hilangnya nikmat sehat.
Perbaiki Pola Hidup!
Jantung manusia pada umumnya sehat namun karena pengaruh pola hidup yang kurang biak menyebabkan jantung terganggu fungsinya. Dalam satu penelitian membuktikan bahwa faktor yang berhubungan dengan penyakit jantung koroner adalah dislipidemia, kebiasaan merokok, hipertensi, diabetes melitus, obesitas, dan stress. Sementara resiko yang tidak terbukti adalah aktivitas fisik, status sosial ekonomi, jenis pekerjaan, dan jenis kelamin (Farahdika, Azam, 2015). Untuk mengurangi risiko penyakit jantung atau tetap rendah, sangat penting untuk mengendalikan faktor risiko lain yang mungkin seperti tekanan darah tinggi dan merokok (U.S Departemen Of Health and Human Service, 2005). Berdasarkan hal tersebut perlunya diperhatikan pola hidup sehat karena sangat gamblang dijelaskan dalam suatu penelitian bahwa penyakit jantung akibat pola hidup yang tidak diperhatikan.
Mungkinkah olahraga salah satu solusi penyakit jantung ?
Olahraga merupakan kegiatan fisik yang mampu memperlancar predaran darah. Telah diketahui bahwa berolahraga dapat menurunkan lemak atau kolestrol dalam tubuh. Namun apabila untuk penderita penyakit jantung yang akan melakukan olahraga belum menjamin untuk kesembuhannya. Hal ini dibuktikan dalam suatu penelitian yang menyatakan tidak ada pengaruh olahraga dengan penyakit jantung. Namun rutin olahraga dapat mengurangi resiko terkena penyakit jantung dibandingkan tidak pernah olahraga (Salim, Nurrohmah, 2013).
Apa solusi bagi penderita penyakit jantung?
Penyakit jantung bukanlah penyakit yang mudah dihadapi. Salah satu faktor penyebab jantung kambuh adalah pengaruh stress atau biasa disebut kecemasan. Untuk menurunkan kecemasan tersebut dapat dilakukan metode mudah dan gratis dengan mendengarkan murottal atau bacaan Al-Qur’an. Hal ini sesuai dengan Faradisi (2012) bahwa pemberian terapi murottal pada pasien menurunkan tingkat kecemasan dan terapi murottal lebih efektif dibandingkan dengan musik. Sehingga ketika mendengarkan murottal tidak perlu mengeluarkan biaya sekian ratusan juta dan miliaran. Cukup melakukan rutinitas mendengarkan Al-Qur’an yang merupakan ayat suci yang sangat jelas manfaatnya. Bahkan tingkat kecemasan sedang dapat diturunkan dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an. Hal ini dibuktikan dalam suatu penelitian Lestari (2015) bahwa tingkat kecemasan pasien sebelum dilakukan intervensi rata-rata berada pada tingkat kecemasan sedang (75%) dan setelah dilakukan terapi mengalami penurunan tingkat kecemasan ringan (81,3%). Sangat disayangkan jika mendapat pengetahuan ini dan tidak dimanfaatkan karena bukti ilmiah telah mengungkapkan fakta bahwa sesungguhnya terapi tersebut mampu membuat orang penyakit jantung sembuh.
Lalu apa tindakan pemerintah? Pesan Pemerintah untuk mencegah penykit jantung
Dalam data Kementerian Kesehatan RI Pusat Data dan Informasi (2014) bahwa beberapa langkah diupayakan pemerintah dalam membantu masyarakat menjaga pola hidup. Salah satu contohnya adalah peran penting pemerintah Indonesia telah membuat kebijakan kesehatan untuk mecegah penyakit menular yaitu :
- Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan
- Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 Tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif berupa Produk Tembakau bagi Kesehatan
- Peraturan Menteri Kesehatan No 28 Tahun 2013 Tentang Pencantuman Peringatan Kesehatan dan Informasi Kesehatan pada Kemasan Produk Tembakau
- Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2013 Tentang Pencantumman Informasi Kandungan Gula, Garam, dan Lemak serta Pesan Kesehatan untuk Pangan Olahan dan Pangan Siap Saji
Referensi:
Ikuti tulisan menarik Herman lainnya di sini.