x

Presiden Jokowi menyambut Presiden Republik Filipina, Rodrigo Roa Duterte, di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat 9 September 2016. Masalah ekonomi, perdagangan, dan investasi juga dibahas dalam pertemuan ini. TEMPO/Subekti.

Iklan

Jimmy Sundari

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Kearifan Lokal Presiden Rodrigo Duterte

Kita harus menghargai tindakan yang dilakukan sang Presiden, yang bisa disebut ke'arif'an lokal untuk menyelamatkan anak cucu yang berada di negeri tercintanya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sepak terjang Presiden yang satu ini memang membuat geleng-geleng kepala. Keberaniannya, ketegasannya dan nyali yang tak kenal rasa takut. Tanpa kompromi menghabisi bandit-bandit dalam negeri. Disikat tanpa ampun. Bandit-bandit narkoba yang merusak negeri tercintanya dilenyapkan bagai ombak menyapu pantai. Habiskan penjahat narkoba; itu komitmennya. Jarang sekali pemimpin punya karakter kuat seperti ini. Kritikan pedas dari berbagai negara bahkan PBB yang turut campur merespon apa yang dikatakan Presiden Filipina ini dianggap angin lalu baginya.

Narkoba, kalimat yang menyakitkan sanubari bagi yang peduli terhadap kemajuan suatu bangsa. Filipina pun terkena dampak terbesarnya. Negeri mantan penguasa Ferdinand Marcos tersebut habis digerogoti oleh narkoba. Diacak-acak oleh narkoba. Anak-anak bangsanya diracuni dan dihancurkan akal pikiran dan masa depannya. Keuntungan bagi penjahat-penjahat narkoba. Mafia-mafianya juga antek-anteknya. Akhirnya Filipina tak terima. Filipina gerah. Filipina tak tinggal diam. Reaktif sekali. Melalui Presidennya yang baru narkoba didepak dari negerinya melalui cara-cara luar biasa. Kekerasan, pembunuhan tanpa pengadilan. Darah berceceran di mana-mana. Pembantaian habis terhadap para penjahat narkoba.

Di satu sisi apa yang dilakukan Presiden Filipina ini patut diacungi jempol. Demi mempertahankan harga diri bangsanya juga menyelamatkan generasi penerus negerinya. Dia mempertahankan kekuatan supremasinya melalui tindakan di luar dugaan untuk saat-saat seperti ini. Ketika berbagai bangsa menggembor-gemborkan HAM secara sepihak. Tetapi justru bisa berakibat fatal yang dapat menyuburkan kejahatan di mana-mana. Seperti kebebasan yang disalahgunakan untuk kepuasan kejahatan semata. Karena pembuat kesalahan yakin ada HAM di belakang mereka. Untuk kedok yang bisa dijadikan tameng bagi para penjahat-penjahat yang ada di dunia ini. Sang Presiden dengan segala tindakan dan sudah pasti mengetahui juga segala resikonya, berani bertindak secara benar menurut hukum yang berlaku di negerinya saat ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kita harus menghargai tindakan yang dilakukan sang Presiden, yang bisa disebut ke'arif'an lokal untuk menyelamatkan anak cucu yang berada di negeri tercintanya.

Terima kasih. Semoga bermanfaat.

Al azmy

Mahasiswa Filsafat Program Pasca Sarjana STFI Sadra, Jakarta.

 

 

 

Ikuti tulisan menarik Jimmy Sundari lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler