x

Iklan

Dimas Ragil Mumpuni

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

#BatikIndonesia Mendunia Sejak dalam Pikir

Menduniakan Batik Indonesia sejak dalam pikir adalah ekspresi pribadi pada nasibb batik indonesia saat ini

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Indonesia itu kaya, Indonesia itu indah, Indonesia itu berbudaya dan makin banyak pujian yang mengarah pada negara bernama Indonesia. Indonesia seperti itu adalah Indonesia yang banyak orang perbincangkan dan harapkan. Ya, Indonesia yang sejahtera. Namun, Jika melihat lebih dalam pada apa yang terjadi saat ini. Indonesia memang kaya tapi miskin, Indonesia memang indah tapi kumuh dan Indonesia yang katanya berbudaya itu tak berbudaya.

Ilustrasi di atas adalah sebuah gambaran bagaimana kita melihat sebuah gambaran. Sebuah sudut pandang pada suatu hal. Apakah sudut positif ataukah sudut negatif. Apakah sebuah optimisme atau hanya keraguan. Hal ini penting karena apa yang akan terjadi kelak adalah apa yang kita pikirkan sekarang.

Bulan ini Indonesia diramaikan oleh sebuah hari yang fenomenal yakni Hari Batik Dunia. Sebuah apresiasi masyarakat dunia pada batik yang ada di Indonesia. Sudut pandang yang menetapkan bahwa batik adalah Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Non-bendawi. Ribuan orang merayakan hari tersebut. Keramaian tak hanya terjadi di kantor-kantor dan sekolah-sekolah yang mewajibkan pemakaian batik namun juga di lini masa. Ribuan foto ramai di upload sebagai sebuah penegasan eksistensi bahwa batik adalah kebanggaan seluruh masyarakat Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Apakah cukup sampai di situ?, apakah cukup kebanggan itu terjadi hanya satu hari?, apakah apresiasi batik hanya sebatas itu?. Harapan mengarah pada kata tidak. Hari batik memang hanya sekedar perayaan namun ada PR besar yang menunggu untuk dikerjakan yakni bagaimana batik yang telah dinobatkan masyarakat dunia tersebut menjadi bagian bukan hanya masyarakat Indonesia tetapi juga masyarakat dunia. Tugas besarnya adalah bagaimana membuat batik mendunia.

Pemain dunia pun adalah sebuah mindset. Sebuah pola pikir yang dibuat oleh orang-orang yang menaruh kepedulian lebih pada kearifan lokal yang kaya akan nilai adi luhur untuk melaju lepas dari bumi pertiwi. Bukan lepas dalam arti diklaim oleh negara lain, namun sebagai sebuah identitas unggul bangsa Indonesia di mata dunia.  Mendunia itu harus dimulai dari pola pikir karena menjadi pemain dunia itu gampang-gampang susah. Pola pikir yang tepat adalah langkah nyata menuju halang rintang yang ada di depan.

  • Merombak pola pikir

 Keraguan mungkin akan selalu muncul ketika akan memilih mengenalkan batik untuk dunia. Salah satu keraguannya adalah keraguan apakah nanti nilai adi luhur mampu dihargai oleh masyarakat dunia. Jika melihat di tanah air sendiri belum banyak yang dapat membedakan asal motif batik apalagi nilai luhur yang terkandung di dalamnya. Seperti contoh batik parang, seberapa banyak masyarakat Indonesia yang faham bahwa motif itu hanya boleh dikenakan oleh raja-raja. Jika banyak yang mengetahui maka  penghargaan ketika mengenakannya akan lebih berbeda. Bukan hanya sekedar gaya pakaian tapi gaya hidup.

Jika masyarakat Indonesia saja belum banyak yang kenal pada hal tersebut apakah benar akan dikenalkan pada dunia. Ya pola pikir itu layaknya dirombak. Jika dalam pikir kita sudah percaya bahwa kita mau dan mampu mengenali identitas batik maka tak jadi masalah itu dikenalkan pada dunia. Memang ada kekhawatiran akan ada klaim atas motif motif yang akan muncul kemudian hari, namun ketika kita coba lindungi itu dengan mencoba mengenal dulu apa yang kita punyai saat ini maka pengawalan pada hal tersebut mampu dilakukan. Perompakan pada keraguan itu pantasnya segera dikurangi, karena modal menuju lingkungan global adalah siap perspektif global. Jadi batik Indonesia bisa mendunia sejak dari pikir.

 

  • Memilih kendaraan yang tepat

Benar di pola pikir namun salah memilih kendaraan juga dapat berdampak. Dampak yang kasat mata muncul adalah lambatnya adopsi global pada batik itu sendiri. Selain itu, identitas batik juga akan sedikit menjadi kabur. Krisis identitas malah membahayakan jati diri batik. Kekhawatiran klaim bangsa lain akan semakin sering muncul jika jatidiri tidak dibangun dengan baik.

Beberapa kendaraan yang dapat dipilih antara lain kekuatan Brand dan teknologi. Brand mampu mendongkrak identitas sebuah batik. Dimana dia berasal, makna sebuah motif, teknik pembuatan dan nama batik yang tertera. Brand bukan sekedar logo atau nama. Brand adalah kumpulan value yang dilekatkan pada sebuah identitas sebuah produk. Jika Batik Indonesia yang siap mendunia dapat menciptakan Brand yang kuat maka identitas tak kan kabur seperti yang dikhawatirkan.

Teknologi sebagai kendaraan

Kedua, teknologi. Brand bagus ditunjang dengan teknologi yang tepat dapat me-leverage batik menuju lingkungan dunia lebih cepat. Batik Fractal telah memberi contoh bagaimana sebuah teknologi dapat digunakan sebagai competitive advantage sebuah batik. Tak ada yang akan menduga sebuah tradisi dikombinasikan inovasi teknologi akan sepowerfull seperti apa yang Batik Fractal lakukan.

Kendaraan adalah pilih penting yang dipilih ketika akan mendunia. Pilihan kendaraan menentukan kecepatan. Pilihan kendaraan juga berarti keselamatan.

 

  • Mengakar Kuat Menjulang Tinggi

Unsplash

Menjulang tinggi itu pasti ketika produk batik dapat diadopsi dengan baik oleh masyarakat dunia. Bermula dari mindset dan pemilihan kendaraan yang tepat akan membawa batik Indonesia di posisi teratas kelak. Bangga? Pasti. Khawatir? Pasti, hal ini karena kedua hal tersebut sama sama mengerikan. Seperti halnya mendaki sebuah gunung tinggi. Perjalanan menuju ke sana membutuhkan perjuangan dan terkadang harus bermodal keringat dan darah. Ketika mencapai puncak betapa lega rasanya. Rasa bangga memenuhi isi dada, namun rasa takut akan jatuh juga akan menghiasai pikiran. Hal itulah yang akan terjadi ketika batik menyampai puncak tertinggi. Kekhawatiran akan diklaim bangsa lain, kekhawatiran akan menunjukkan “kesombongannya” akan muncul.

Satu hal yang menjadi modal adalah menguatkan akar. Akar filosofi pada kekuatan nilai nilai adi luhur batik. Pemahaman akan sejarah dan tata aturan yang melekat dan rasa menghargai setiap proses dan makna dari goresan yang diciptakan. Akar-akar tersebut perlu terus dipupuk sebagai penyeimbang ketika menjulang tinggi.

 

  • Memilih mencintai

Cinta Batik

Kenyataan kadang tak seindah harapan. Mimpi indah melihat Batik Indonesia akan dipakai masyarakat global adalah sebuah mimpi yang sangat indah. Mimpi melihat bangsa Indonesia semakin dikenal dari kearifan lokal dan kekayaan budayanya adalah sebuah mimpi anak bangsa. Akan tetapi, perjalanan mengejar mimpi itu adalah berjalanan berkelok dan terjal. Tak mudah membuat orang mau percaya dan memakai apa yang kita percaya baik. Tak mudah membuat batik Indonesia masuk ke dalam gaya berpakain mereka apalagi masuk ke dalam gaya hidup. Oleh karenanya, memilih untuk mencintai adalah pilihan paling indah. Mencintai segala upaya yang dilakukan dan mencintai segala hasil yang didapat. Hingga mimpi yang telah disusun dapat terwujud.

Menjadikan Batik Mendunia adalah kewajiban setiap insan nusantara yang mempunyai kepedulian pada warisan nenek moyang ratusan tahun lalu. Menjaganya dari pengaruh dunia adalah pasti, namun mengenalkannya kepada dunia juga merupakan kewajiban. Mendunia bukanlah jalan yang mudah memang, namun mendunia itu adalah sebuah pola pikir yang dibentuk dari pengetahuan dan kebesaran hati diri sendiri. Jika mendunia adalah sebuah hak, maka menuju Batik yang mendunia pantas kita kejar. Caranya mudah, mulai dari sebuah mimpi. Mendunia sejak dalam pikir!.

Ikuti tulisan menarik Dimas Ragil Mumpuni lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu