x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Inovasi Bermula dari Pertanyaan yang Tepat

Pertanyaan yang tepat membuka jalan bagi pemecahan masalah dengan tepat.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

“Apabila kamu tidak tahu bagaimana mengajukan pertanyaan yang tepat, kamu tidak akan menemukan apapun.”

--Edwards Deming (1900-1993)

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Suatu ketika Akio Morita menyaksikan Masaru Ibuka terhoyong-hoyong membawa pemutar kaset berukuran besar. Kedua pendiri dan pembangun Sony itu sama-sama sudah berusia lanjut. “Alangkah beratnya,” pikir Morita melihat sahabatnya terengah-engah. Sebuah pertanyaan seketika menyergap benaknya: “Bisakah kita menciptakan alat berukuran kecil yang mampu memutar banyak lagu dan ringan untuk dibawa kemana-mana?”

Pertanyaan itu terus mengusik Morita. Ia membayangkan, pemutar berukuran kecil itu dapat dibawa di saat jogging. Berlari sambil mendengarkan musik di pagi hari, alangkah menyenangkan. Pertanyaan inilah yang kemudian melahirkan Walkman, sebuah karya inovatif pada zamannya. Sebelum digusur oleh compact disc dan kemudian iPod, orang berlalu-lalang sembari mendengarkan musik dari Walkman (mungkin, sebagian dari Anda masih menyimpan pemutar kaset ini).

Morita, sebagai pebisnis dan terlebih lagi sebagai seorang penemu (inventor), memiliki naluri yang kuat—naluri yang terasah oleh rasa ingin tahu yang penuh gairah. Gagasan inovatifnya terpantik saat ia menyaksikan Ibuka mengangkat pemutar kaset berukuran besar. Lebih hebat lagi, ia mampu dengan cepat merumuskan pertanyaan yang tepat ketika itu. Nah, Walkman lahir sebagai jawaban atas pertanyaan yang tepat.

Pertanyaan tersebut dengan tepat mewakili situasi yang dihadapi Ibuka. Merumuskan pertanyaan seperti ini tidaklah mudah, sebab pertanyaan tersebut mesti mampu meringkaskan substansi persoalan yang tengah dihadapi. Salah merumuskan pertanyaan berarti melahirkan jawaban yang salah. Inilah yang membuat saya merasa yakin bahwa merumuskan pertanyaan yang tepat akan membuka jalan untuk menemukan jawaban yang tepat.

Orang memang kerap beranggapan bahwa mengajukan pertanyaan lebih mudah daripada menjawabnya. Anggapan ini mengandung kebenaran sejauh pertanyaan itu asal-asalan, ala kadarnya, atau sekedar ‘bertanya untuk bertanya’. Dalam penilaian mendiang Peter Drucker, “Tidak ada hal yang lebih sia-sia—bahkan berbahaya—ketimbang jawaban yang benar atas pertanyaan yang salah.”

Sebagaimana para ilmuwan, para manajer alami (seperti halnya Akio Morita) tahu bahwa mengajukan pertanyaan yang tepat lebih penting daripada menemukan jawaban yang tepat. Pertanyaan yang salah mungkin saja melahirkan jawaban benar, tapi itu bukanlah jawaban yang tepat bagi situasi yang tengah dihadapi. Tindakan yang diambil berdasarkan jawaban tersebut justru akan menjauhkan manajer dari persoalan yang mesti mereka pecahkan.

Inovasi produk, pemasaran, pengelolaan berbagai sumberdaya, rantai pasokan, dan sebagainya lahir dari pertanyaan yang tepat. Sebagai inovator, mendiang Steve Jobs kerap membantu orang/konsumen/pelanggan merumuskan pertanyaan yang tepat. Kata Jobs, “Orang tidak tahu apa yang mereka inginkan sampai Anda menunjukkannya kepada mereka.” Hal yang sama dilakukan oleh Morita dengan Walkman-nya: sebuah pemutar kaset berukuran kecil yang ringan dibawa kemana-mana. **

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB