x

Iklan

Etin Ibrahim

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Yang Tua yang Mengembara

Cerita Seorang Diaz Rozano

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Dalam hidup Diaz Rosano (43),  perjalanan menyelusur ke seluruh penjuru Indonesia, seperti mimpi yang menjadi kenyataan. Pekerjaan  mengharuskan dia terbang menyambangi daerah-daerah terpencil, menyaksikan peradaban dikota-kota besar indonesia, berinteraksi langsung dengan penduduk asli suatu wilayah, mengabadikannya dalam tulisan-tulisan dan photo-photo di jejaring sosial yang dia punya.

Hujan menyisakan gerimis. Diaz tesenyum dan melambaikan tangan mendakan posisinya duduk. Deretan kursi-kursi di toko waralaba,  menyisakan satu kursi didepannya. Untuk saya. Menjabat tangannya, saya ingat betul pertama kali kami berjumpa dulu. Dalam komunitas menulis yang dimentori oleh seorang yang menjadi seleb sosial media, sekarang ini. Kedekatan kami, berlanjut kepada pertemuan-pertemuan kemudian hari.

“ Saya terjebak dalam kudeta, di Turki,” begitu dia mengawali ceritanya. Tanggal 15 Juli 2016, terjadi pemberitaan tentang upaya kudeta yang diduga  dilakukan oleh sebuah faksi dalam angkatan bersenjata Turki terhadap pemerintah. Pada hari tersebut, Diaz sedang berlibur di negara dua benua tersebut. Menjadi saksi langsung sebuah peristiwa sejarah seperti itu, memang menegangkan. Sebenarnya, bukan peristiwanya yang terlalu membuat kawatir. Namun dampak yang terjadi akibat peristiwa tersebut. Bandara lumpuh. Tidak ada penerbangan yang bisa keluar atau masuk ke Turki. Travel warning diberlakukan. Jalanan menjadi lautan aksi masyarakat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dihari selanjutnya, semua berbeda. Semua normal seperti tidak pernah terjadi apa-apa. Beberpa fasilitas publik digeratiskan. Pemerintah Turki cukup berhasil untuk meredam akibat peristiwa tersebut. Membereskan urusan dalam negerinya hingga tidak berlarut-larut.

Dengan lumpuhnya bandara, Diaz harus mati-matian mencari tiket pulang ke Indonesia. Tiket yang sudah dikantongi dari ketika berankat ke negeri tulip, gagal terbang. Hangus. Dengan bantuan dari kerabat dan keluarga ditanah air, Diaz pulang melalui Thailand.

Ada banyak hal tidak terduga dalam setiap perjalanan, menurutnya. Apalagi, dengan model perjalanan seperti yang dia lakukan selama ini. Di tipu transpotrasi lokal pada kunjungannya ke Thailand, salah satunya.  Betapa sang pengemudi tuktuk kemudian membawanya muter-muter melebihi jalur yang disepakati. Kemudian meminta ongkos lebih mahal karena rute yang lebih panjang.

Kebanyakan perjalanan diluar dinas yang dilakukannya, meemang dengan cara backpacker. Tidak punya itinerary yang pasti. Sehingga dia lebih bisa bereksplorasi. Mencari tempat-tepat baru yang menyenangkan. Dipaspornya seluruh negara di Asia Tenggara, pernah menorehkan cap.

Kecintaan akan bepergia, juga ia tularkan kepada keluarganya. Disela waktu kerjanya yang harus keluar dari ibu kota, minimal setahun sekali, Diaz menyempatkan diri untuk pergi sekeluarga. Tujuannya bisa luar negeri atau dalam negeri. Naik kereta malam dari Thailand ke Malaysia, pernah mereka lakukan sekeluarga.

Sebuah perjalanan, sekecil apapun itu, punya cerita yang unik. Tidak harus yang jauh, namun yang dekat pun, pasti punya cerita menarik untuk dikisahkan. Menurut Diaz, betapa traveling kemudian menjadi sebuah refleksi dan aktualisasi diri. Membuka cakrawala yang luas, tentang keragaman yang ada dimuka bumi. Menyaksikan sendiri peristiwa-peristiwa penting ditempat asalnya, atau mencoba makanan-makanan unik yang tidak ditemukan di nusantara.  

Bicara dengan Diaz Rosano memang seperti tidak ada habisnya. Berbagai tema kami bahas layaknya orang yang jarang sekali bertemu. Seperti sepasang sahabat lama yang tidak bertemu dalam waktu yang sangat lama.

Dan malam kami, hari itu bergurlir dengan tawa lepas dan candaan yang merindukan. [IBM/1016]

Tulisannya tentang peristiwa itu, dia tuliskan dalam sebuah catatan yang menarik : http://www.kompasiana.com/dizzman/terperangkap-di-taksim-square-saat-kudeta-turki_578f97bc517a61c6068b458e 

 

Ikuti tulisan menarik Etin Ibrahim lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler