x

Suasana bandara terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, 23 September 2016. M Iqbal Ichsan/Tempo

Iklan

Hossy Juntak

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Hati-hati Pencopet dalam Pesawat!

Saya yakin aksi copet terjadi di dalam pesawat karena setelah keluar dari pesawat saya menempatkan tas punggung saya di depan dada

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Aksi copet tidak pilih-pilih jenis transportasi. Termasuk dalam pesawat terbang aksi copet bisa terjadi. Ini kejadian yang saya alami sendiri pada 19 Oktober 2016. Uang 50 Euro, $30, QAR 2, dan Rp 250 ribu raib dari dompet. Saya baru sadar uang di dompet tidak ada ketika hendak menyiapkan ongkos untuk naik taksi.

Saya yakin aksi copet terjadi di dalam pesawat karena setelah keluar dari pesawat saya menempatkan tas punggung saya di depan dada saya dan baru saya buka ketika hendak naik taksi. Komplotan pencopet itu mengambil uang saya dalam penerbangan Qatar Airlines  QR 0956 dari Doha menuju Jakarta. Sebelumnya penerbangan saya dari Belanda yang kemudian transit di Doha. Di bandara Doha saya masih sempat membeli sebotol Wine. Dan di bandara ini saya memasukkan semua uang saya ke dalam dompet.

Pesawat yang saya tumpangi berangkat dari bandara Doha menuju Jakarta pukul 02.15 waktu Doha. Saya duduk di bangku No. 37D. Awalnya di bangku 37F duduk seorang ibu bule bertubuh besar. Sebelum pesawat lepas landas, si Ibu bule itu bertanya pada pramugari untuk pindah ke tempat duduk yang benar-benar kosong. Si pramugari mengizinkan si ibu bule itu untuk pindah. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketika pesawat sudah di udara, saya benar-benar duduk sendiri di barisan bangku 37 D,E,F. Tas punggung saya yang berukuran kecil saya letakkan di bawah kaki saya. Isi dalam tas tersebut di antaranya sebuah novel, paspor, dompet, dan ponsel. Selang tiga jam sejak keberangkatan tidak ada yang mencurigakan. Saya masih duduk sendiri dengan kondisi terkadang tidur lalu terbangun. Sehabis makan saya masih nonton sebentar tak lama kemudian tidur. Saya tidak ingat berapa lama saya tidur namun ketika saya terbangun, saya melihat seorang pria dengan postur tinggi sekitar 180cm,berkulit putih, berpakaian rapi dan seingat saya memakai baju berwarna biru. Bukan tipikal pria Indonesia. Dia berdiri di pinggir bangku 37F dan tengah berbicara dengan seorang pria yang memiliki postur yang sama. Tak lama setelah melihat kedua pria itu saya kembali tertidur. Tak lama kemudian saya bangun dan saya melihat pria berbaju biru itu sudah duduk di bangku 37F. Saya tidak menaruh curiga sama sekali. Saya masih sempat mengambil ponsel dari tas untuk melihat foto-foto yang ada di ponsel. Lalu saya kembali nonton. Saya tidak melihat jam berapa saat itu. Tapi yang pasti itu momen di mana semua penumpang terlelap dan lampu pesawat dipadamkan. Saya akhirnya tertidur.

Tak berapa lama saya kembali terbangun dan saya lihat teman si pria baju biru itu sudah ada di samping saya. Duduk di bangku 37E. Saya hanya berpikiran kenapa dua pria ini memilih tidur di bangku saya. Tapi lagi-lagi saya tidak menaruh curiga sama sekali. 

Ikuti tulisan menarik Hossy Juntak lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler