x

Iklan

nanangri

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Inilah Fakta tentang Kota Solo

Kota solo. kota bengawan, biasa disebut Kota Surkarta. Berikut fakta menarik tentang kota ini

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Solo ialah salah satu kota yang unik dan sayang untuk dilewatkan. untuk kamu yang belum sempat mendatangi Solo, sempatkanlah. Mengapa? bertamu ke Solo, berarti Anda masuk ke kawasan Wisata Solo, sejarah dan budaya. ketika ini, banyak perusahaan yang melayani perjalanan ke Solo.

Wisata di Solo dan sekitarnya layak buat dicoba. untuk penginapan, ada banyak hotel di Solo, mulai dari yang murah sampai yang berkelas bintang lima. Sebelum berangkat ke Solo, sebaiknya kamu mengetahui apa saja keistimewaan dari kota ini. Berikut sebagian fakta menakjubkan dari Kota Solo!

petunjuk arah kota solo

Mempunyai dua nama sekaligus

Kota Solo ialah Kota yang menyandang dua nama dimana nama tersebut sama digunakan, merupakan Solo serta Surakarta. Pada mulanya masyarakat sudah familiar dengan Desa Sala, maka banyak orang yang menyebut dengan Kraton Sala. Maka jadilah penyebutan itu hingga sekarang. Nama Sala masih dipergunakan, dan nama Surakarta juga tetap dipakai. namun entah dimulai oleh siapa dan kapan, dan karena apa pula, kata Sala berubah penulisan serta pembacaannya menjadi Solo.

Salah satu kota paling nyaman untuk ditinggali

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Solo merupakan salah satu kota ternyaman buat ditinggali di tanah Jawa. Solo ialah kota yang terletak di Provinsi Jawa Tengah. Kota ini sungguh nyaman dihuni karena ketenangan kotanya, penduduknya mayoritas suku jawa. Solo atau Surakarta memiliki semboyan "Berseri", singkatan dari "Bersih, Sehat, Rapi, serta Indah", sebagai slogan yang menggambarkan ketenagan kota ini.

Tradisi Unik Kota Solo

Di Kota Solo terdapat tradisi unik yakni Kirab Pusaka 1 Suro. acara ini diselenggarakan oleh Keraton Surakarta serta Puro Mangkunegaran pada malam hari meanjelang tanggal 1 Suro. acara ini ditujukan buat merayakan tahun baru Jawa 1 Suro. Rute yang ditempuh kurang lebih sejauh 3 km yakni Keraton - Alun-alun Utara - Gladak - Jl. Mayor Kusmanto - Jl. Kapten Mulyadi - Jl. Veteran - Jl. Yos Sudarso - Jl. Slamet Riyadi - Gladak kemudian kembali ke Keraton lagi.

Pusaka- pusaka yang mempunyai daya magis tersebut dibawa oleh para abdi dalem yang berbusana Jawi Jangkep. Kirap yang berada di depan merupakan sekelompok Kebo Bule bernama Kyai Slamet sedangkan barisan para pembawa pusaka berada di belakangnya, yang paling unik merupakan tatkala kebo bule ini mengeluarkan kotoran, maka orang akan saling berebutan untuk mendapatkan kotoran kebo bule ini. Katanya sih, bisa bawa berkah. Namanya juga kepercayaan. Percaya ga percaya sih.

Ada pasar loak terkenal

Di Kota Solo terdapta pasar Loak atau pasar barang-barang bekas yang betul-betul terkenal yaitu Pasar Klithikan Notoharjo, pasar ini dibangun pada tahun 2006 oleh Pemerintah Kota Surakarta. Pasar ini terletak di Kalurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta, di atas lahan seluas 1.800 m2.

Pasar Klithikan Notoharjo dibangun menampung penjaja kaki lima diarea Taman Monumen 45 Banjarsari yang berjumlah 909 penjaja. Pasar Notoharjo lebih dikenal dengan nama Pasar Klithikan karena pasar tersebut sebagai wadah bagi penjual kakilima yang menjual berbagai barang bekas, seperti elektronik, pakaian, ponsel, sparepart kendaraan dan barang-barang lainnya. Pasar ini cukup unik karena di sini pengunjung bisa menemukan barang-barang bekas layak pakai.

Penyelenggara PON Pertama

Solo ialah kota pertama dimana PON (Pekan Olahraga Nasional) I diadakan. PON I merupakan PON pertama Indonesia yang diadakan di Surakarta pada 9-- 12 September 1948. Tanggal pembukaannya, 9 September, kemudian diperingati setiap tahunnya sebagai Hari Olahraga Nasional.Pembukaan PON pertama ini diresmikan oleh Presiden Pertama Republik Indonesia Soekarno dan acara penutupannya dilakukan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX Selaku Ketua Komite Olimpiade Republik Indonesia (KORI) (sekarang KONI.

Pekan Olahraga Nasional I ini diikuti oleh sekitar 600 atlet yang bertanding pada 9 cabang olahraga yaitu Atletik, Lempar Cakram, bulu tangkis, sepak bola, tennis, renang, Pencak silat, Panahan serta Bola Basket dengan jumlah total medali (emas, perak, perunggu) yang diperebutkan sebanyak 108 medali. Pesertanya bukan pada tingkat propinsi melainkan pada tingkat Kota dan Karesidenan. ada 13 partisipan ialah Surakarta, Yogyakarta, Bandung, Madiun, Magelang, Malang, Semarang, Pati, Jakarta, Kedu, Banyuwangi dan Surabaya. Juaranya ialah kota Solo atau Surakarta dengan total medali sebanyak 36 medali.

Terdapat dua keraton

Solo ialah salah satu dari sedikit kota di Indonesia yang memiliki dua keraton, yakni Keraton Kasunanan Surakarta dan Keraton Mangkunegaran Surakarta yang berjarak sekira 11 km. Meskipun kedua keraton sudah tidak menjalankan pemerintahan seperti dahulu, akan tetapi masih terdapat sultan serta abdi dalem di dalam istana. Selain itu, keduanya juga masih kerap menggelar banyak ritual dan up event adat.

Selain bisa melihat sendiri arsitektur kuno pada bangunan istana dan masjid. Kamu juga bisa belajar mengenal kebudayaan Jawa yang masih terjaga. Jika berkunjung di saat yang tepat, kamu bisa menyaksikan berbagai up acara serta ritual tahunan, salah satunya yaitu Sekaten.

Uniknya batik khas Solo

Setiap batik tradisional di setiap daerah memiliki keunikan tersendiri, sama halnya dengan batik khas Solo. Batik Solo memiliki beragam motif, dua di antaranya yang paling populer merupakan Parang Kusumo dan Truntum. Batik Truntum identik dengan motif bunga kecil-kecil yang membentuk sebuah pola besar.

Batik Parang Kusumo berbeda lagi. Batik ini dikenal sebagai batik yang biasa dipakai golongan bangsawan Solo. Ciri dari batik ini yaitu lajur motif diagonal yang dilukis dari bawah ke atas yang menandakan bahwa pemakainya masih berasal dari keturunan raja. Jika ingin lebih mengenal batik khas Solo, kamu bisa menginap di Best Western Premier Solo yang yakni sebuah hotel berkonsep batik.

Wisata sepur uap di tengah kota

Bagaimana rasanya naik sepur uap kuno dengan asap yang mengepul di udara dan suara tuutt. tuutt. yang khas? Rasa penasaran kamu akan segera terjawab oleh Sepur Kluthuk Jaladara. Lokomotif buatan Jerman pada 1896 ini masih aktif beroperasi sebagai sepur wisata. kereta ini bisa kamu temukan di Kota Solo loh. tentunya jika berwisata jangan lupa bekal nasi kotak nya.

Banyak dijumpai supeltas -Pak Ogah-.

pak ogah solo

Di Solo terdapat orang-orang yang ikhlas meski hidup pas-pasan, mereka adalah Supeltas (Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas) yang rela tidak dibayar demi melancarkan arus lalu lintas yang makin semarwut. akan tetapi beberapa saat lalu para 'polisi cepek' ini oleh Kepolisian Kota Solo dibina. Dikasih rompi serta perlengkapan pengatur lalu lintas seperti peluit serta tanda rambu.

" Jika dahulu kami hanya bantu menyeberangkan orang yang ngasih duit aja, sekarang kami nggak pan serta g mau ngasih atau tidak semua kami bantu". waktu ditanya apakah tersedia honor khusus dari kepolisian, mereka menjawab nggak ada. "Ya hanya mengandalkan pemberian sukarela dari pengguna jalan saja, namanya juga sukarelawan mas", demikian katanya. akan tetapi demikian mereka sungguh bahagia karena dapat membantu kesusahan orang lain tatkala di jalanan.

Ikuti tulisan menarik nanangri lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu