x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Memungut Kearifan dari Manapun Asalnya

Kearifan dapat kita jumpai di manapun, bahkan di tempat yang tidak kita sukai.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Saya percaya, kearifan untuk menjalani hidup dapat dipetik dari manapun dan dari siapapun. Belajar tentang kehidupan bukan hanya dari orang-orang yang sukses (menurut ukuran apapun), tapi juga dari orang-orang yang gagal; dari orang-orang yang menang, juga dari orang-orang yang kalah; dari orang-orang yang penuh hasrat berkuasa, juga dari orang-orang yang tertindas. Kearifan bahkan ada di tempat yang tidak kita sukai.

Apapun capaiannya—berhasil, kurang berhasil, ataupun gagal, mereka yang mau berikhtiar akan menemukan kearifan di dalamnya. Sebagai orang yang terus berjalan, saya berusaha memunguti kearifan yang disarikan orang-orang itu dari pengalaman mereka. Sebagian kearifan mereka tertera di bawah ini, barangkali baik untuk Anda. Bila tidak, setidaknya untuk diri saya sendiri—dan saya tahu alangkah tidak mudah menjalaninya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

PERTAMA

  • Ambillah jeda. Bekerja terus-menerus bukan hal yang baik. Tubuh, pikiran, emosi, dan jiwa memerlukan istirahat. Pulihkan segala keletihan, kejenuhan, kebosanan, sebelum keadaan memburuk karena kita lebih mengabdi kepada kerja.
  • Merenunglah. Sediakan waktu setiap hari untuk merenungkan hidup, mengambil pelajaran dari hari-hari kita. Mendekatkan diri kepada yang memberi hidup itu lebih baik.
  • Tidurlah yang cukup. Banyak orang menganggap remeh tidur malam yang cukup. Padahal, tidur malam membuat kita bangun dalam keadaan bugar secara fisik, nyaman secara emosional, dan jernih secara mental.

KEDUA

  • Berhentilah makan menjelang kenyang. Makanan itu bagaikan bahan bakar, tapi jika berlebih akan membuat kita malas bergerak, mengantuk, sukar berpikir.
  • Bergeraklah lebih sering. Bergerak membuat organ-organ tubuh tidak diam: otot, tulang, sendi, saraf, dsb terus berlatih. Bergerak membuat pikiran lebih jernih.
  • Teruslah belajar. Belajar adalah bagian terpenting dalam hidup, belajar adalah cara menantang otak kita agar tetap berfungsi dengan baik. Otak yang tidak digunakan untuk berpikir akan mudah layu.

KETIGA

  • Tetapkan prioritas. Selagi masih sehat, bugar, muda, lakukan hal terpenting dalam hidup kita. Mulailah aktivitas tanpa gangguan dan selesaikan hal terpenting lebih dulu.
  • Jangan menunda. “Jangan pernah menunda hingga esok hari apa yang bisa kamu lakukan hari ini,” kata pepatah lama, dan nasihat ini sama sekali tidak salah. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi nanti, apa lagi esok hari.

KEEMPAT

  • Beri perhatian kepada yang membutuhkan. Mencurahkan perhatian selama satu jam untuk orang yang memerlukan jauh lebih baik daripada hadir berjam-jam tapi pikiran entah kemana.
  • Berbagilah. Berbagilah kebaikan dengan orang lain—apa saja kebaikan itu: rezeki, pengetahuan, kebahagiaan, kesempatan. “Berbuat baik kepada sesama adalah investasi yang tidak pernah gagal,” kata pepatah. Jangan pernah makan kenyang selagi tetanggamu kelaparan.

KELIMA

  • Tersenyumlah. Lewat senyuman, kita menciptakan dan menebarkan energi relasi positif ke sekeliling kita, sehingga orang-orang di sekitar kita merasa nyaman, tenang, dan tidak terancam.
  • Berterimakasihlah. Ucapkanlah terima kasih dengan tulus kepada siapapun yang telah berbuat baik kepada kita: orang tua, saudara, bawahan, rekan kerja, hingga orang yang kita jumpai di perjalanan.
  • Meminta maaf. Memintalah maaf dengan tulus, bukan basa-basi. Hatimu akan tenang, dadamu akan terasa lapang, ketakutanmu akan hilang.
  • Memaafkan. Maafkanlah mereka yang berbuat buruk kepadamu. Bila mampu, jadikanlah mereka teman.
  • Bersabarlah. Bersabar itu menyehatkan, menghindarkanmu dari kebencian dan kemarahan—dua hal yang merusak tubuh dan jiwa.
  • Bersyukurlah. Bersyukur berarti menghargai apa yang sudah kita capai dan percaya bahwa apa yang tidak tercapai, walau sudah kita ikhtiarkan, adalah pilihan terbaik yang akhirnya ditetapkan untuk kita.

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB