Dengan ditetapkannya Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok sebagai tersangka atas kasus dugaan penistaan agama oleh Kepolisian RI beberapa waktu lalu, tidak membuat berhenti kelompok-kelompok yang sedianya akan melakukan aksi lanjutan pada tanggal 25 Nopember 2016.
Namun pada akhirnya kelompok yang menamakan diri GNPF MUI itu memutuskan untuk membatalkan aksi di tanggal 25 Nopember 2016 nanti, dan kegiatannya akan diundur menjadi tanggal 2 Desember 2016.
Berikut hasil konferensi pers GNPF MUI:
Aksi Bela Islam III, Resmi tgl 2 Desember 2016
Hasil Conference GNPF MUI di Jakarta:
1. Kita bukan tidak bersyukur dengan status Ahok tersangka, kalau Ahok tidak ditahan, kita harus tetap turun
2. Para ulama minta waktunya jangan di bulan Safar
3. Turun tetap hari Jumat, jumatan dari Semanggi-Istana Negara
4. Aksi kita berjudul Aksi Bela Islam Jilid 3 Super Damai
5. Siapkan stamina antum semua, kita akan tetap turun di tanggal 2 Desember
6. Buruh siap turun dan jadi aksi mogok nasional
7. Terkait isu rush money itu bukan didalangi oleh GNFP-MUI, tapi kita tidak akan menghalangi, silahkan saja
8. Terkait aksi tanggal 25 November 2016 kami persilahkan untuk tetap aksi, tapi GNPF akan fokus menyiapkan aksi tanggal 2 Desember
9. Aksi ke depan akan sangat rawan provokasi
10. Kita jangan terbawa setting mereka
11. Oknum penguasa yang tidak suka Islam akan memanfaatkan aksi besok kalau terjadi chaos akan menggulung seluruh habitat umat Islam
12. Aksi kemarin selama 3 hari aparat menghabiskan biaya pengamanan 30 milyar
13. Aksi harus damai
14. Di tubuh pemerintah pecah tapi tidak berani. Anti islam dan yang memiliki agenda sendiri
15. Kita sedang ditarbiyah oleh Allah untuk bersabar dalam perjuangan
16. GNPF terdiri dari seluruh ormas : FPI Mathlaul Anwar, PUI, HMI DIPO dan MPO Bersatu, Pemuda PUI, Sulawesi Bersatu, forum RT/RW se-DKI Jakarta dll.
17. Karena ini adalah aksi super damai, maka harus dicerminkan dalam orasi dan yel-yel.
18. Acara tanggal 2 Desember kita menghadirkan para hafizh agar mereka bisa diberi ruang untuk berdzikrullah membaca Al Quran
19. Muhammadiyah siap turun tapi tanpa bendera sendiri, tapi memakai bendera KOKAM (Komando Kawal Al Maidah). Sudah ada 134 cabang yang konfirmasi
20. Setiap ormas harus berkontribusi. Contoh A'a Gym bersih-bersih, AQL toilet berjalan
21. Sudah ada logo baru
22. Aksi ini menyadarkan umat islam akan pentingnya kepemimpinan ulama di negeri ini.
Ikuti tulisan menarik Erri Subakti lainnya di sini.