x

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kiri) bersama Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memantau unjuk rasa 4 November di sisi barat Istana Merdeka, Jakarta, 4 November 2016. ANTARA/Puspa Perwitasari

Iklan

Iwan Kurniawan

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Ini Dia 4 Indikasi Makar Demo 2511

Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian membaca gelagat makar dalam rencana demonstrasi terkait dengan perkara penistaan agama oleh Ahok.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian membaca gelagat makar dalam rencana demonstrasi terkait dengan perkara penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. "Oleh karena itu, kami melakukan pencegahan dengan memperkuat pengamanan di gedung MPR/DPR," kata Tito di markasnya, Senin, 21 November 2016.

Menurut Tito, aksi demo yang akan dilaksanakan pada 25 November dan 2 Desember mendatang itu bukan semata-mata menuntut Ahok ditahan. Ada agenda terselubung dari kelompok tertentu untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Joko Widodo. Skenarionya, para pendemo akan merangsek masuk dan "menguasai" gedung DPR.

"Perbuatan yang bermaksud menguasai itu jelas melanggar hukum. Kalau itu bermaksud untuk menjatuhkan atau menggulingkan pemerintah, jelas masuk makar," kata Tito.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berikut ini indikasi yang dipaparkan Tito.

1. Pertemuan Tokoh Nasional

Pertemuan sejumlah tokoh nasional. Salah satunya di Hotel Balairung, Matraman, Jakarta Timur, pada 9 November lalu, yang dihadiri Ketua Umum FPI Rizieq Shihab, Ratna Sarumpaet, Munarman, dan lainnya. Menurut Koran Tempo (22 November 2016) Ratna dan Munarman mengelak membahas makar.

Baca Juga:

Ahok Jadi Tersangka untuk Memisahkan Demo Murni dan Pemain Politik

Kasus Al Maidah 51: 6 Alasan Ahok Tak Akan Dipenjara

2. Demo Menguasai Gedung DPR

Demonstran pada 25 November diminta merangsek masuk dan "menguasai" gedung DPR. Tito mengaku mengetahui adanya sejumlah pertemuan yang membahas soal rencana tersebut. "Rapat-rapat kita tahu sudah beberapa kali dilakukan untuk menguasai DPR dan menggerakkan massa," kata Tito.

3. Demonstran Bawa Bambu Runcing

Demonstran diminta membawa bambu runcing untuk melawan aparat. Bambu runcing bukan hal baru dalam demo menentang Ahok. Dalam demo 411, sejumlah demonstran ketahuan membawa bambu runcing yang digunakan untuk melukai aparat keamanan dari kepolisian dan TNI saat demo berujung rusuh.

Bahkan, selebritas dan calon Wakil Bupati Bekasi, Ahmad Dhani, mendukung pemakaian bambu runcing dan siap menjadi panglima bambu runcing dalam demo nanti. "Ide bambu runcing itu bagus juga menurut saya," ujar Ahmad Dhani seperti dikutip Tempo.co.

Baca Juga:

Islam di Lanskap Politik Jakarta~Faisal Kamandobat

Trump dan Muslim Amerika~Husein Ja'far Al Hadar

4. Rush Money

Di media sosial, muncul ajakan menarik uang secara besar-besaran (rush money) di bank hingga menjelang demonstrasi 25 November. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai aksi itu sengaja dilakukan untuk membuat ekonomi goyah. Tapi, dia mengaku tidak tahu efek gerakan itu akan seperti apa, jika memang benar dilakukan. "Saya tidak tahu, tapi jangan lupa tergantung seberapa masif."

Otoritas Jasa Keuangan buru-buru menjernihkan masalah. "Pihak berwenang (kepolisian) sudah menyatakan itu sebagai informasi bohong atau hoax, jadi perbankan dan juga masyarakat tidak perlu khawatir," kata Direktur Departemen Pengawasan Bank (DPB) III OJK Jasmi.

Ikuti tulisan menarik Iwan Kurniawan lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Orkestrasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Orkestrasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu